Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Happy New Year 2017!!!

Happy New Year 2017, everyone!!! Alhamdulillah masih diberi kesempatan untuk membuat tulisan di setiap malam pergantian tahun. Semoga Allah masih memberikan kesempatan yang sama di tahun-tahun berikutnya, aamiin aamiin aamiin YRA! :) Begitu banyak hal-hal yang terlewati selama tahun 2016 ini. Ada senang, ada sedih, ada kegembiraan, ada kekecewaan, semuanya berbaur menjadi satu. Senang, karena Allah telah memberikanku banyak kesempatan untuk menikmati hal-hal baru, belajar memahami isi otak manusia yang beraneka ragam, dan belajar beradaptasi di luar zona nyaman. Kecewa, karena lagi-lagi Allah memberiku pelajaran bahwasanya bukan sesuatu yang gampang untuk memberi kepercayaan kepada orang lain, bukan sesuatu yang menyenangkan saat orang lain berusaha membohongimu dengan topeng-topeng kemunafikan, dan bukan sesuatu yang menggembirakan disaat kau diabaikan oleh seseorang karna sebuah kesalahan yang mana awalnya kesalahan tersebut bermula dari dirinya. Tuhan.... Aku sangat-sangat berha

Sebuah Pengabaian

Desember ini genap 3 bulan kau mengacuhkan aku! Benar-benar sebuah bentuk pengabaian yang luar biasa! Tak pernah aku begini sebelumnya dan kau adalah orang pertama yang melakukan hal ini padaku. Sebegitu besarnya dosa yang aku lakukan padamu sampai-sampai kau begitu angkuhnya mengacuhkan aku. Ya, kuakui aku memang bersalah. Sangat-sangat bersalah! Wajar jika kau bersikap seperti itu. Bahkan kata maaf yang terlontarpun tak bisa membuatmu bergeming! Kau tahu, betapa kerasnya degup jantungku saat aku mengetikkan kata "maaf" itu?? Walau hanya satu kata, tapi itu berhasil membuat jantungku nyaris copot. Lalu, apa responmu? Dengan dinginnya kau malah balik bertanya padaku. See ??? Aku benar-benar merasa jadi orang yang paling hina pada saat itu. Gelombang amarahmu yang begitu besar berhasil membuatku tenggelam dalam ketakutan dan kesedihan. Kau sungguh patung es yang tak tercairkan lagi! Bahkan di dalam mimpiku pun, kau terlihat begitu dingin. Yah, sekarang aku

Kau Pikir Aku Masih Peduli???

Ibarat berbicara dengan orang tuli. Mau sekencang apapun kau bersuara, dia tidak akan mendengar. Pun dengan orang buta. Mau sekonyol apapun kau bertingkah, dia tetap tidak akan bisa melihatnya. Begitu juga dengan aku. Mau bagaimanapun kamu sekarang, aku sudah tidak peduli lagi. Mau kamu pamer kesuksesan kek, mau kamu pamer kebahagiaan ataupun mau kamu pamer kemesraan, aku masa bodo'! Terserah kamu! Berlakulah sesukamu! Pamerkanlah apa yang sekiranya bisa kamu pamerkan. Jika memang benar dengan seperti itu kamu bisa bahagia, yaa silahkan. Aku cuma perlu tutup mata dan tutup telinga. Kebahagiaanmu itu urusanmu. Pun kebahagiaanku itu urusanku. Seperti kata orang-orang jaman sekarang, "gak usah kebanyakan nyinyir! Toh kamu gak ngasih makan orang yang kamu nyinyirin!" Satu hal yang perlu kamu camkan, aku sudah lebih dulu dan lebih lama merasakan apa yang kamu rasakan sekarang. Ingatlah, tak ada sesuatu yang abadi di muka bumi ini. Termasuk kebahagiaan yang sekarang ini eng

Kau dan Mimpiku

Untuk yang kesekian kalinya, kau hadir dalam mimpiku. Aku tahu bahwa mimpi itu hanyalah bunga tidur. Tapi tiap kali aku terbangun, aku selalu merasa sesak. Semua yang ada di mimpi itu seperti sesuatu yang nyata. Tatapanmu, tingkahmu, semua terasa begitu nyata. Entahlah! Kecemasan dan kesedihan mendadak bergumul menjadi satu. Membuat hariku menjadi tidak tenang. Ada apakah gerangan?? Kenapa aku selalu seperti itu tiap kali memimpikanmu?? Hal yang sama sekali tidak pernah kurasakan tiap kali aku bermimpi tentang yang lainnya. Kau... Apa yang kau pikirkan tentangku?? Kenapa begitu kuatnya magnet yang menarikku saat kau muncul dalam mimpiku?? Apa yang terjadi denganmu?? Ooohh...Mungkinkah kau memikirkanku? Walau hanya sekelebatan, mungkinkah?? Bukanlah sesuatu yang indah saat aku memimpikanmu. Kau membisu. Tatapanmu hambar, sehambar sikapmu padaku. Dingin, nyaris membeku. Marahkah? Murkakah? Aku benar-benar tidak bisa memecahkan kodemu yang rumit itu. Apa yang ingin kau tunjukkan pad

Hanya Kamu

Kamu itu berbeda! Iyaaa kamu! Kamu yang kemarin sempat dekat denganku, tapi sekarang menghilang raib ditelan cinta yang baru. Kamu itu beda dari yang lain. Heii.... kamu tau kan bahwa teman-teman cowokku itu sangat banyak?? Kamu tau kan kalo aku bersahabat dengan banyak cowok??  Dari sekian banyak cowok yang dekat denganku, cuma kamu satu-satunya cowok yang membuatku tertarik. Cuma kamu satu-satunya yang membuatku penasaran! Kamu itu beda! Beda banget tau gak! Apakah kamu menyadari akan hal itu??? Maaf sebelumnya jika lagi-lagi aku membahas tentang kamu. Blog ini sebenarnya sudah lama tertulis jaauuuhhh sebelum kamu tau dengan semua kebusukanku padamu dan kekasihmu itu. Blog ini sudah cukup lama tersimpan di draft . Amat disayangkan jika hanya dibiarkan menganggur begitu saja di draft mengingat betapa sulitnya aku merangkai kata-kata untuk dirimu. Kenapa aku kembali menyukai kamu? Kenapa aku kembali jatuh cinta padamu padahal kau tahu bahwa amat sulit bagiku untuk menempat

Cahaya itu ada

Gambar
Ini merupakan salah satu puisi saya yg pernah dimuat di majalah Story edisi 35 tanggal 25 Juni - 24 Juli 2012 (udah lama banget yaa, sudah 4 tahun berlalu & sekarang majalahnya pun sudah tidak ada lagi di peredaran. Tapi baru saya share sekarang karna ditahun tsb saya kurang aktif di blog). Temanya gak jauh beda seperti blog-blog yang sering saya tulis. Tentang keputusasaan, tentang harapan & tentang kesedihan. Dibaca yaa.... CAHAYA ITU ADA Aku percaya cahaya itu ada Walau ia sembunyi dibalik rimbunnya kegelapan Hingga menutup separuh keyakinan Dan membutakan secercah angan Sampai mata ini berucap "suram" Aku percaya cahaya itu kan bersinar Walau ia sempat melumpuhkan jejak langkah ini Membekukan seuntai kata-kata Merusak kerlingan manis dengan emosi yang meluap dan tak terbendung Hingga bibir ini berucap "sakit" Aku percaya cahaya itu kan tetap menyala Walau ia sempat padam Dan mendinginkan jiwa yang keruh Membinasakan kejujuran dengan dusta

Tentang Kutukan... (Part 1)

Bukan hal yang menyenangkan jika kau memiliki kehidupan yang amat sangat berbeda dari orang lain. Disaat mereka begitu mudahnya mendapatkan apa yang mereka mau, kau justru sebaliknya. Terluntang-lantung kesulitan untuk naik ke puncak, lalu terjatuh dan terluka. Begitu terus sampai akhirnya kau kelelahan dan terpikir untuk menyerah pada nasib. Kau tahu Tuhan itu adil. Dia telah menempatkan segala sesuatu sesuai porsinya. Tapi entah kenapa hati kecil ini selalu berbisik bahwasanya Tuhan begitu kejam padamu. Tuhan membencimu! Tuhan mengutuk setiap langkahmu dengan segenap kebencian-Nya. Yaa, Tuhan sungguh membencimu! See? Berapa banyak kesakitan yang kau rasakan selama ini?? Berapa banyak harapan yang kau gantungkan untuk kebahagiaanmu kelak di kemudian hari?? Berapa banyak cinta yang kau lewatkan karna luka yang masih membusuk di hatimu?? Dan berapa banyak doa-doa yang kau panjatkan pada-Nya setiap harinya?? Tak terhitung!!! Bahkan jika dibandingkan dengan semua dosa yang kau lakukan

Aku Muak!!!

Rasanya ingin kuhempaskan semua barang-barang yang ada di kamar ini. Menjijikkan!! Tak bisakah aku tenang sedikit saja??? Tak bisakah kalian berhenti adu mulut??? Atau kalian mau aku melakban satu persatu mulut kalian itu agar berhenti mengoceh??? Apa gunanya kalian seperti itu?? APA??!! Adu argumen kalian itu hanya memperpanjang masalah saja, bukannya mendamaikan! Tolonglah sadari itu! Aku butuh ketenangan, aku butuh kedamaian. Jika kalian seperti ini terus, lama-lama aku bisa minggat dan tidak akan pernah kembali lagi! Ya Tuhan.... Aku benar-benar ingin menjauh dari tempat ini. Jauh sejauh-jauuhhhnya! Terlalu menyakitkan untuk berdiam diri lebih lama lagi disini. Aku ingin pergi! Aku muak! Sungguh-sungguh muak!!

Happy Birthday Siluman!

Happy birthday buat kamu siluman masa laluku! Doaku masih sama seperti tahun-tahun kemarin. Semoga kamu benar-benar bisa move on dari aku. Aku udah amat sangat muak ngeliat kelakuan kamu di sosmed. Drama 100%! Plisss lah! Kamu bukan anak kecil lagi kan?? Jadi berhentilah bertingkah konyol dan terus mencari perhatian. Jangan jablay!! Udahlah, tiap kali ngebahas soal kamu emosiku pasti selalu naik. Aku harap kamu bisa lekas menemukan kebahagiaanmu, BUKAN dengan aku tentunya. Kita udah ditakdirkan untuk berjalan masing-masing. Jadi jangan saling ganggu lagi. Aku harap kamu mengerti itu. Udah yaa, cukup! Ku harap sampai disini saja drama menye-menye gak jelas kamu itu. Aku sangat mengharapkan diusiamu yang makin dewasa ini pikiranmu juga semakin matang. Tidak kekanak-kanakan lagi, yang selalu haus perhatian. Oke! Happy birthday, siluman!

I'm Sorry Good Bye!

Tanpa perlu kamu bicara, tanpa perlu menerjemahkan kebisuanmu, aku sudah tau. Maaf untuk segala-galanya. Aku memang jahat. Di atas kebahagianmu, aku malah begini. Tak usah kau tanya bagaimana aku bisa tau. Satu hal yang perlu kau ingat, bahwa kepekaanku padamu entah kenapa begitu kuat. Cukup dengan satu kode darimu, jantungku langsung berdetak. Jadi kau tak perlu repot-repot untuk membisu dan mengabaikanku. Sekali lagi, maaf. Aku tau ini sungguh berat bagimu untuk memaafkanku. Tindakanku nyaris menghancurkan segalanya. Tapi untungnya kau punya tingkat kesetiaan yang tinggi, jadi kau tak kan bisa tergoyahkan. Maaf, sungguh maaf. Aku sadar, mungkin aku sudah tak bisa termaafkan lagi olehmu. Tapi kumohon, tetaplah seperti itu. Karna aku tau caranya berjalan mundur. Kau tak perlu mengeluarkan seribu jurus untuk membuatku enyah dari hidupmu. Karna mulai sekarang, aku sendiri yang akan pergi darimu, mengenyahkan segala perasaanku padamu. Aku takkan membuntutimu lagi. Sekarang kau bebas. B

Setengah Broken

Siapapun itu, tolong bawa aku keluar dari tempat ini! Disini begitu panas. Gerah. Oohh tidak! Ini bukan lagi gerah, tapi sudah hampir meleleh. Aku sudah tidak tahan. Aku seperti di tempatkan di dalam neraka. Apa?? Kau lihat aku hidup di dalam surga?? Hahahahahaaa....mana?? Kau hanya melihatnya dari luar! Ini tak seperti yang kau bayangkan! Kau salah paham. Cobalah kau tengok ke dalam, adakah aku bahagia?? Adakah kedamaian disini? Disini hanya ada perang mulut, beradu argumen dan ditambah lagi dengan mulut-mulut sampah di luar sana yang sibuk menghakimi kesalahan orang di masa lalu! Aku manusia setengah broken! Semua yang kumiliki patah sebelah! Entah itu perasaan cinta, kehidupan di dalam rumah, bahkan aktifitas sosialku juga ikut terbelah. Ajaib memang! Begitu adilnya Tuhan mematahkan separuh semua yang aku miliki. Yaa...hanya separuhnya saja! Tapi itu sungguh menyakitkan! Apa enaknya punya  perasaan cinta yang hancur sebelah?? Apa enaknya hidup di dalam rumah yang hampir seti

Ya Sudahlah...!!!

Beginilah endingnya. Seperti yang pernah aku duga jauh-jauh hari, semua berakhir hambar. Tanpa kejelasan, tanpa ada klarifikasi. Melayang begitu saja bak angin yang meniupkan daun-daun dari pepohonan. Tak dipedulikan. Entahlah. Ini juga salah satu hal yang membuatku lelah. Mengharap sesuatu yang aku tau itu tak akan pernah berubah menjadi kepastian yang aku tunggu-tunggu.  Sungguh amat sangat melelahkan & menjemukan. Masih bolehkah aku berharap akan pencerahan itu?? Aku tau aku salah, tapi setidaknya izinkan aku untuk mendengarkan satu pengakuan dosa yang keluar dari mulutmu. Tidak banyak, hanya satu. Bisakah??? Oohh yaa, tentu saja kau keberatan, bukan?? Mengakui sebuah dosa yang kau pikir tidak kau lakukan merupakan suatu kemustahilan bagimu. Dirimu tidak pernah bersalah! Begitulah kira-kira pikirmu. Sudahlah, tak ada gunanya lagi membahas sesuatu yang telah basi. Sesuatu yang sudah jauuhhh tertinggal di belakang. Terserah dirimu mau kau apakan ending cerita ini. Digantung ata

Tuhan... Aku Lelah !!!

Satu persatu kekacauan menyeruak ke permukaan. Mulut-mulut bising itu tak henti-hentinya berkicau menyuarakan protes atas sikapku saat ini. Hah! Tak taukah kalian kalau aku begitu lelah saat ini?! Lelah sampai rasanya seluruh isi perut ini mendesak ingin keluar. Kalian hanya bisa protes, mencela bahkan menghina sesuatu yang harusnya sudah terkubur dalam-dalam. Tapi kalian tak pernah tau apa yang saat ini benar-benar aku rasakan!! Tertekan!!! Yaahh, nampak luar aku memang terlihat strong , selalu ceria dan menganggap semua beban itu bagai angin lalu. Tapi heii, batinku hancur!! Hancur lebur rapuh tak tersisa. Kalian pikir enak menjalani hidup seperti ini?? Tampak luar surga firdaus tapi di dalam bagai neraka jahanam! Sungguh aku mau kabur sejauh mungkin. Dari tempat ini, dari orang-orang itu. Aku mau pergi sampai tak ada satu orangpun yang bisa menemukanku. Aku benar-benar lelah dengan kepahitan ini. Aku sudah capek menunggu kebahagiaan yang katanya bisa datang dari hal-hal yang me

Akhirnya Kamu Menyerah? Baguslah!!

Gak sengaja stalking kamu di fb, melihat-lihat postingan status terbarumu yang sangat jelas itu tertuju untukku. Berbagai keluhanmu tentang sikapku dan caraku padamu, membuat kamu pada akhirnya untuk menyerah??? Yakin nih??? Kali ini kamu gak main-main lagi kan dengan pilihanmu itu??? Baguslah!!! Aku harap itu bukan aktingmu belaka!! Aku sudah lelah, bosan dan muak melihat drama-drama alay yang kerap kali kau pamerkan di hadapan orang-orang itu! Untuk mencari perhatian tentunya! Sumpah, aku muak banget!! Segala pencitraan kau lakukan seolah-olah kaulah pihak yang tersakiti! Tapi heiii, sadarkah kau kalau semua kesalahan ini berawal darimu??? Jangan berlagak sok suci! Jangan terlalu sering membela diri jika pada kenyataannya kaulah penyebab segala musibah ini muncul! Seharusnya kau harus lebih sering "berkaca" siapa kau itu sebenarnya?? Manusiakah?? Ataukah setan yang berwujud manusia??? Hah! Aku tak yakin jika kau itu manusia! Kerjaanmu hanya bisa menyakiti, merusak dan p

Cerita Tentangmu... (Bag. 2)

Tak ada yang lebih menyakitkan selain menahan rindu terhadap seseorang yang telah memiliki kekasih dan aku tak mampu untuk mengutarakannya. Berbagai penolakan  kulakukan demi mengenyahkan perasaan rindu itu namun apadaya rasa itu tak jua kunjung padam, malah semakin menggebu memenuhi serpihan-serpihan hati yang retak ini. Apa kabar kamu disana? Bahagia dong pastinya! Apalagi dia yang kamu cinta selalu ada di sisimu setiap saat. Kamu ingat gak, di bulan September ini tepat satu tahun kita dating untuk yang pertama kalinya. Aku masih ingat loh, pertama kali kita dating itu pas 1 hari setelah kepulanganku dari Jakarta. Hmmm...waktu itu kita nonton film horror (lupa judulnya apa), terus selanjutnya kita makan di resto Jepang favoritku. Itu merupakan awal yang baik (menurutku) terhadap hubungan kita yang sempat putus kontak selama beberapa tahun. Seterusnya, kita menjalankan hubungan ini sebagai "Mantan Tapi Mesra" selama beberapa bulan sebelum akhirnya semua kekacauan itu m

SMS Terakhir dari Sang Mantan

Sebuah sms masuk, dari kamu sang siluman masa lalu. Sedikit menyedihkan, tapi terlalu sakit untuk dibayangkan. Tak ada kata-kata rayuan manis disitu, yang ada hanyalah sebuah kalimat pengusiran. Singkat, jelas, padat, tidak bertele-tele. "Aku lebih bahagia jika kamu segera menemukan seseorang yang lebih sempurna dari aku, yang lebih segala-galanya. Supaya bebanku hilang... :) " Kalimat terakhirnya benar-benar membuatku terhenyuk. Jadi selama ini aku hanya membebaninya??? Berbagai tuntutan yang kupinta demi kebahagiaan di masa depan dianggap beban yang sangat besar baginya??? Sungguh luar biasa pemikiranmu, bung! Luar biasa sempit! Dengan ini sama saja kamu ingin mengatakan jika kamu menyerah. Iyaaa...menyerah pada keadaan & memasrahkan segalanya kepada kehendak langit. Kau benar-benar lelaki lemah! Tak perlu balasan, begitu pikirku. Kurasa kau sudah tau aku akan menjawab apa atas sms mu itu. Telepatimu terhadapku begitu kuat. Jika kubalas hanya akan memperpanjang urusa

Cerita Tentangmu... (Bag. 1)

Siang ini masih mendung. Sisa-sisa air bekas hujan semalam masih menggenang dimana-mana. Udara terasa dingin menusuk meski sekarang sudah hampir pukul 1 siang. Aku sendiri dari tadi hanya bolak-balik di tempat tidur dengan smartphone yang tak pernah lepas dari tangan. Sambil berselimut menghalau dingin, kubuka semua sosmed, tak ada kerjaan. Sesekali aku mengecek bbm, menanti sesuatu yang mungkin saja bisa membuatku tersenyum. Tapi lagi-lagi aku harus menelan kecewa, karena yang kunantikan tak kunjung nyata. Foto itu masih saja terus dibertengger di Display Picture-nya. Sedikitpun tak berubah. Statusnya pun sama. Tak ada tanda-tanda bakal diubah apalagi dihapus. Kututup aplikasi bbm ku. Kupejamkan mata sejenak. Siluet kenangan setahun yang lalu perlahan terbuka. Cerita awal kedekatan kami yang mungkin tak terduga oleh kalian, menguar begitu saja memenuhi ruang memoriku. Mendadak dadaku terasa sesak. Oohh Tuhan....bagaimana mungkin semua ini bisa terjadi?? Aku tahu Engkau maha pembolak

Sepertinya Aku Salah Jalan Lagi...

Untuk kesekian kalinya aku merasa tersesat di jalan yang salah. Entahlah, Tuhan sepertinya benar-benar mengujiku. Atau mungkin juga Tuhan amat sangat membenciku. Haruskah kuteruskan langkahku ini?? Tapi, aku harus melangkah kemana?? Sedikitpun aku tak menemui setitik cahaya yang bisa saja menjadi petunjuk. Semuanya gelap! Bahkan tak seorangpun yang kutemui di jalanan yang gelap ini. Lagi-lagi aku harus berjalan sendirian. Meraba-raba diantara rimbun kegelapan. Oh Tuhan....aku benar-benar takut! Harus berapa kali lagikah aku tersesat di jalanan yang salah? Harus berapa kali lagikah aku terluka? Masih lamakah, Tuhan? Aku sudah tidak kuat lagi! Ingin rasanya aku menyerah, tapi aku sudah terlanjur jauh melangkah. Entah sudah berada dimana aku kini, aku tidak tau. Aku tidak bisa lagi berputar arah. Aku tersesat dan tak tahu arah untuk kembali!

Tahu diri = Tak Sakit Hati

"Gue sakit ati! Gue cemburu!" Entah yaa, kalimat-kalimat itu selalu saja bermain di pikiranku. Tanpa henti, terus berulang & berulang. Membuatku lupa diri, siapa aku yg sebenarnya. Manusiawi sih, yg namanya manusia berhak punya rasa cemburu kan yaa?? Tak terkecuali aku. Iyaaa, aku! Tak usah kalian tanya kenapa. Karna aku juga manusia!  Aku menyukai seseorang. Seseorang yang belakangan kemarin dekat denganku, yang selalu setia dengerin rengekan-rengekan ku yg kurang penting itu, yg bersedia nemenin aku kemana aja, yg selalu jadi rekan chat yg paling nyenengin. Yaahh, dia adalah moodboosterku! Dia selalu bisa mengubah badmood ku menjadi gelak tawa lagi. Tapiiiiii.....itu dulu! Jaauuuhhh sebelum "kekacauan" itu muncul. Berawal dari lost contact sesaat yg pada akhirnya malah berakibat fatal seperti ini. Sesuatu yg di luar dugaan datang & mengacaukan semua masa-masa indah itu! -,- aku yg biasanya tersenyum tiap bangun tidur melihat chat dari dia, sek

Itu Pacar Kamu???

Akhirnyaaaa....kita bertemu lagi! Dadakan aja sih, meleset dari yg direncanakan. Iyaaa awalnya kan aku itu mau ketemuan sama kamu jaauuuuhhh sebelum kamu ultah. Tapi yaaa kamunya sibuk terus, gak ada waktu buat ketemu sama aku. Belum lagi....kamu udah pacar! Iya pacar! Pacar baru kamu hmmmm.... Kaget?? Jelas!! Tanpa kabar tanpa angin tau2 kamu ngabarin udah punya pacar aja!! -,- emang sihh kita sempet lost contact agak lama, banyak hal yg terlewatkan antara kamu & aku. Tapi yaaa aneh aja gitu. Beneran janggal banget gitu loh. Entahlah, tapi kok perasaan aku gak enak banget yaa hmmm apalagi pas kamu nunjukin foto itu. Yuuppp!!! Foto yg kamu yg tunjukkin sama aku & kamu bilang "itu pacarku"! Haahh sumpah aku shock!!! Hampir saja aku keceplosan "loh inikan cewek yg udah punya pacar itu". Hampir....hampiiirrrr banget! Nyaris!!! Heiiii....kamu yakin dia pacar kamu??? Kamu gak lagi main drama sama aku kan??? Kamu gak sedang berbohong??? Sumpah, ini bener2 buat

Maju atau Mundur???

Berhenti di tengah2! Yahh begitulah kira2 gambaran perjalanan diriku saat ini. Maju segan, mau mundur udah kejauhan. Gak ada alasan pasti bagiku untuk terus maju ataupun balik lagi ke belakang. Semuanya buram, samar, abu2! Katakanlah aku harus terus maju, seperti kata orang2, hidup ini terus melangkah ke depan. Tapi, apa yg menjadi alasan bagiku untuk maju?? Gak ada! Pandanganku ke depan begitu samar. Tak ada yg bisa kulihat dengan jelas di depanku ada apa. Siapa yg tengah menungguku, siapa yg akan mengulurkan tangan padaku, kemana aku harus melangkah, dimana aku harus berlabuh, semuanya buram! Heii, dengan begini haruskah aku untuk tetap melangkah ke depan?? Meskipun dgn langkah yg tertatih-tatih. Ada yg bisa menjelaskan?? Oke, bagaimana jika aku mundur lagi ke belakang, setelah begitu jauhnya aku melangkah, apakah semuanya akan sia2?? Jangankan melangkah mundur, menoleh pun aku sakit. Meski terbersit rindu di hati ini akan masa lalu, sakit, sakit banget! Kuakui, aku merindukan ki