Bidadari Broken Diary

Hai Beb, Gimana kabarmu di dunia sana? Apa semuanya masih aman terkendali? Kuharap begitu, yaa, doa-doa dari orang-orang yang mencintaimu tidak akan terputus meski kau telah tiada, salah satunya dari aku ☺ Beb, kau tahu 'kan, betapa perasaanku ke kamu begitu besar. Aku benar-benar mencintai kamu, menyukai kamu, dan menyayangi kamu meskipun kamu sudah tak ada lagi di dunia ini. Terus terang rasa itu masih bertahan sampai sekarang, di tengah peliknya perasaanku terhadap kandidat-kandidat baru yang nantinya akan menggantikan posisimu di dunia ini. Beb, kau pun tahu, saking dalamnya perasaanku ke kamu, aku selalu diam-diam berharap bisa dipertemukan lagi dengan sosok pria yang persis denganmu. Baik secara fisik maupun kepribadian. Yeah, bisa dikatakan, aku masih belum bisa move on dari sosokmu meski sudah dua tahun kau pergi meninggalkan dunia. Kau tetap menjadi kiblatku dalam mencari calon imam masa depanku. Karena kau sempurna, sangat sempurna, di mataku. Dan sekarang, setelah dua ta

Kalian tahu apa yang membuatku kesal selama satu bulan lebih ini? Tiba-tiba sering memikirkan seseorang yang 'dulunya' tidak pernah aku pedulikan sama sekali! Ya, ini benar-benar gila! Dia, yang selama bertahun-tahun ini tidak pernah aku anggap ada (meski kami sedang bersama sekalipun), tiba-tiba saja menyelonong masuk ke pikiranku dan membuat isi kepalaku kacau balau. Aku terus memikirkannya dari hari ke hari, selalu bertanya-tanya apa yang sedang ia lakukan sekarang, apa saja kegiatannya, bahkan ... aku selalu berharap dia selalu mengintip story-story yang kubuat di media sosial! Sangat-sangat sinting. Bagaimana bisa orang yang selama ini konsisten aku abaikan malah sekarang jadi sering aku pikirkan? Dan kenapa pula aku jadi berharap yang tidak-tidak padanya? Apa jangan-jangan aku sudah mulai jatuh cinta padanya? Tuhan ... Kau tahu persis, aku dan dia itu sama-sama tidak saling suka. Kami berdua bahkan sama-sama memiliki kebusukan. Sulit rasanya bagi kami berdua untuk bisa sa