Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2016

Aku Muak!!!

Rasanya ingin kuhempaskan semua barang-barang yang ada di kamar ini. Menjijikkan!! Tak bisakah aku tenang sedikit saja??? Tak bisakah kalian berhenti adu mulut??? Atau kalian mau aku melakban satu persatu mulut kalian itu agar berhenti mengoceh??? Apa gunanya kalian seperti itu?? APA??!! Adu argumen kalian itu hanya memperpanjang masalah saja, bukannya mendamaikan! Tolonglah sadari itu! Aku butuh ketenangan, aku butuh kedamaian. Jika kalian seperti ini terus, lama-lama aku bisa minggat dan tidak akan pernah kembali lagi! Ya Tuhan.... Aku benar-benar ingin menjauh dari tempat ini. Jauh sejauh-jauuhhhnya! Terlalu menyakitkan untuk berdiam diri lebih lama lagi disini. Aku ingin pergi! Aku muak! Sungguh-sungguh muak!!

Happy Birthday Siluman!

Happy birthday buat kamu siluman masa laluku! Doaku masih sama seperti tahun-tahun kemarin. Semoga kamu benar-benar bisa move on dari aku. Aku udah amat sangat muak ngeliat kelakuan kamu di sosmed. Drama 100%! Plisss lah! Kamu bukan anak kecil lagi kan?? Jadi berhentilah bertingkah konyol dan terus mencari perhatian. Jangan jablay!! Udahlah, tiap kali ngebahas soal kamu emosiku pasti selalu naik. Aku harap kamu bisa lekas menemukan kebahagiaanmu, BUKAN dengan aku tentunya. Kita udah ditakdirkan untuk berjalan masing-masing. Jadi jangan saling ganggu lagi. Aku harap kamu mengerti itu. Udah yaa, cukup! Ku harap sampai disini saja drama menye-menye gak jelas kamu itu. Aku sangat mengharapkan diusiamu yang makin dewasa ini pikiranmu juga semakin matang. Tidak kekanak-kanakan lagi, yang selalu haus perhatian. Oke! Happy birthday, siluman!

I'm Sorry Good Bye!

Tanpa perlu kamu bicara, tanpa perlu menerjemahkan kebisuanmu, aku sudah tau. Maaf untuk segala-galanya. Aku memang jahat. Di atas kebahagianmu, aku malah begini. Tak usah kau tanya bagaimana aku bisa tau. Satu hal yang perlu kau ingat, bahwa kepekaanku padamu entah kenapa begitu kuat. Cukup dengan satu kode darimu, jantungku langsung berdetak. Jadi kau tak perlu repot-repot untuk membisu dan mengabaikanku. Sekali lagi, maaf. Aku tau ini sungguh berat bagimu untuk memaafkanku. Tindakanku nyaris menghancurkan segalanya. Tapi untungnya kau punya tingkat kesetiaan yang tinggi, jadi kau tak kan bisa tergoyahkan. Maaf, sungguh maaf. Aku sadar, mungkin aku sudah tak bisa termaafkan lagi olehmu. Tapi kumohon, tetaplah seperti itu. Karna aku tau caranya berjalan mundur. Kau tak perlu mengeluarkan seribu jurus untuk membuatku enyah dari hidupmu. Karna mulai sekarang, aku sendiri yang akan pergi darimu, mengenyahkan segala perasaanku padamu. Aku takkan membuntutimu lagi. Sekarang kau bebas. B

Setengah Broken

Siapapun itu, tolong bawa aku keluar dari tempat ini! Disini begitu panas. Gerah. Oohh tidak! Ini bukan lagi gerah, tapi sudah hampir meleleh. Aku sudah tidak tahan. Aku seperti di tempatkan di dalam neraka. Apa?? Kau lihat aku hidup di dalam surga?? Hahahahahaaa....mana?? Kau hanya melihatnya dari luar! Ini tak seperti yang kau bayangkan! Kau salah paham. Cobalah kau tengok ke dalam, adakah aku bahagia?? Adakah kedamaian disini? Disini hanya ada perang mulut, beradu argumen dan ditambah lagi dengan mulut-mulut sampah di luar sana yang sibuk menghakimi kesalahan orang di masa lalu! Aku manusia setengah broken! Semua yang kumiliki patah sebelah! Entah itu perasaan cinta, kehidupan di dalam rumah, bahkan aktifitas sosialku juga ikut terbelah. Ajaib memang! Begitu adilnya Tuhan mematahkan separuh semua yang aku miliki. Yaa...hanya separuhnya saja! Tapi itu sungguh menyakitkan! Apa enaknya punya  perasaan cinta yang hancur sebelah?? Apa enaknya hidup di dalam rumah yang hampir seti

Ya Sudahlah...!!!

Beginilah endingnya. Seperti yang pernah aku duga jauh-jauh hari, semua berakhir hambar. Tanpa kejelasan, tanpa ada klarifikasi. Melayang begitu saja bak angin yang meniupkan daun-daun dari pepohonan. Tak dipedulikan. Entahlah. Ini juga salah satu hal yang membuatku lelah. Mengharap sesuatu yang aku tau itu tak akan pernah berubah menjadi kepastian yang aku tunggu-tunggu.  Sungguh amat sangat melelahkan & menjemukan. Masih bolehkah aku berharap akan pencerahan itu?? Aku tau aku salah, tapi setidaknya izinkan aku untuk mendengarkan satu pengakuan dosa yang keluar dari mulutmu. Tidak banyak, hanya satu. Bisakah??? Oohh yaa, tentu saja kau keberatan, bukan?? Mengakui sebuah dosa yang kau pikir tidak kau lakukan merupakan suatu kemustahilan bagimu. Dirimu tidak pernah bersalah! Begitulah kira-kira pikirmu. Sudahlah, tak ada gunanya lagi membahas sesuatu yang telah basi. Sesuatu yang sudah jauuhhh tertinggal di belakang. Terserah dirimu mau kau apakan ending cerita ini. Digantung ata

Tuhan... Aku Lelah !!!

Satu persatu kekacauan menyeruak ke permukaan. Mulut-mulut bising itu tak henti-hentinya berkicau menyuarakan protes atas sikapku saat ini. Hah! Tak taukah kalian kalau aku begitu lelah saat ini?! Lelah sampai rasanya seluruh isi perut ini mendesak ingin keluar. Kalian hanya bisa protes, mencela bahkan menghina sesuatu yang harusnya sudah terkubur dalam-dalam. Tapi kalian tak pernah tau apa yang saat ini benar-benar aku rasakan!! Tertekan!!! Yaahh, nampak luar aku memang terlihat strong , selalu ceria dan menganggap semua beban itu bagai angin lalu. Tapi heii, batinku hancur!! Hancur lebur rapuh tak tersisa. Kalian pikir enak menjalani hidup seperti ini?? Tampak luar surga firdaus tapi di dalam bagai neraka jahanam! Sungguh aku mau kabur sejauh mungkin. Dari tempat ini, dari orang-orang itu. Aku mau pergi sampai tak ada satu orangpun yang bisa menemukanku. Aku benar-benar lelah dengan kepahitan ini. Aku sudah capek menunggu kebahagiaan yang katanya bisa datang dari hal-hal yang me

Akhirnya Kamu Menyerah? Baguslah!!

Gak sengaja stalking kamu di fb, melihat-lihat postingan status terbarumu yang sangat jelas itu tertuju untukku. Berbagai keluhanmu tentang sikapku dan caraku padamu, membuat kamu pada akhirnya untuk menyerah??? Yakin nih??? Kali ini kamu gak main-main lagi kan dengan pilihanmu itu??? Baguslah!!! Aku harap itu bukan aktingmu belaka!! Aku sudah lelah, bosan dan muak melihat drama-drama alay yang kerap kali kau pamerkan di hadapan orang-orang itu! Untuk mencari perhatian tentunya! Sumpah, aku muak banget!! Segala pencitraan kau lakukan seolah-olah kaulah pihak yang tersakiti! Tapi heiii, sadarkah kau kalau semua kesalahan ini berawal darimu??? Jangan berlagak sok suci! Jangan terlalu sering membela diri jika pada kenyataannya kaulah penyebab segala musibah ini muncul! Seharusnya kau harus lebih sering "berkaca" siapa kau itu sebenarnya?? Manusiakah?? Ataukah setan yang berwujud manusia??? Hah! Aku tak yakin jika kau itu manusia! Kerjaanmu hanya bisa menyakiti, merusak dan p