Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2017

Cerita Tentangmu... (Bag. 3)

"Kamu bisa berencana menikahi siapa, tapi tak bisa kau rencanakan cintamu buat siapa. Menikah itu nasib, mencintai itu takdir" - Sudjiwo Tedjo Pepatah itu mungkin benar adanya. Ketika suatu hari nanti kau memutuskan untuk menikah dengan seseorang, tapi nyatanya, jauh di dasar hati yang paling dalam, yang tak bisa terjamah oleh tangan-tangan manusia biasa, kau menyimpan nama seseorang. Kau mengukirnya dengan begitu indah. Dengan bahasa yang hanya bisa diartikan oleh dirimu sendiri. Dengan isyarat yang tak kasat mata. Ya, itulah cinta. Cinta rahasia. Pengagum dalam diam. Pengamat dalam keheningan. Dan kehilangan itu merupakan sesuatu yang pasti. Itu juga benar. Dalam hidup, setiap kali kita menghela nafas, selalu ada yang datang dan pergi. Begitupun dengan cinta. Kita tak pernah tau kapan cinta itu akan datang, dan kapan pula cinta itu akan pergi. Seperti halnya aku, yang berkomitmen untuk mencintaimu sejak 2 tahun lalu, berkomitmen untuk menerima semua kekuranganmu, berkom

Tentang Takdir

Sesungguhnya aku tidak mau mempercayai ramalan, karena percaya pada sesuatu yg seharusnya menjadi rahasia Tuhan, merupakan suatu tindak kesyirikan. Sungguh, aku tidak mau di cap sebagai manusia yg syirik, yg lebih percaya pada perkataaan antar manusia ketimbang mempercayai kuasa Tuhan yg sesungguhnya. Tapi, entah kenapa, tiap kali pikiran itu terbersit, aku mendadak menjadi takut. Sungguh, aku takut sekali. Tuhan, aku tahu, ini tidak benar. Aku mencemaskan sesuatu yg masih menjadi misteri di masa depan. Aku menakuti sesuatu yg jelas-jelas akan menimpa setiap manusia yg hidup di muka bumi ini. Yaa, kehilangan! Aku takut kehilangan! Apalagi jika yg hilang itu adalah sesuatu yg selama ini aku jadikan pijakan. Sesuatu yg selama ini selalu melindungiku, menyelamatkanku dari jurang yg pernah menenggelamkanku, yg rela menekan egonya demi aku, yg begitu sabar dalam menghadapi keegoisanku yg tak pernah mau mengalah dgn keadaan. Tuhan, apa aku akan sanggup jika sesuatu itu akan benar-benar meng

Untuk Apa???

Teruntuk kau pria masa laluku, Kita tahu bahwa antara kita tak akan pernah berkembang ke arah yang lebih serius. Dan kita juga sudah sadar bahwa tak akan ada kata "happy ending" untuk hubungan yang pernah kita jalin di waktu dulu. Lantas, apa yang masih ingin kau pertahankan?? Padahal sudah jelas semesta telah menolak bahkan mungkin mengharamkan hubungan ini. Kita tak akan pernah bisa bersatu! Miris. Miris memang. Benar kata orang-orang, tidak baik memaksakan sesuatu yang memang pada dasarnya tidak bisa disatukan. Akan ada pihak-pihak yang tersakiti karena pemaksaan tersebut. Seperti kita contohnya. Harusnya dari dulu kita menyadari bahwa tak ada garis jodoh di antara kita. Semua petunjuk itu sudah jelas. Namun pada waktu itu kita masih memaksakan kehendak untuk tetap berpacaran. Dan lihat sekarang??? Apa kita bisa melangkah ke jenjang pernikahan??? Apa masih ada cara bagi kita untuk benar-benar bisa bersatu secara halal di mata Tuhan??? Tentu saja, jawabannya sama, suda