Satu Tahun Berlalu

Beb, hari ini, 12 Juli 2021, tepat satu tahun sudah kepergianmu meninggalkan dunia ini. Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat. Aku yang biasanya rajin mengunggah story di IG hanya untuk mendapat perhatian darimu, sekarang, sudah tidak bersemangat lagi untuk melakukan itu semua. Aku sedih, Beb. Aku sedih karena kau sudah tak bisa lagi melihat semua aktivitas yang kubagikan itu.

Beb, kau tahu, hingga detik ini, aku belum juga bisa mendapatkan penggantimu. Entahlah. Apa karena aku yang kurang berusaha untuk mencarinya, atau, memang sudah tidak ada lagi laki-laki yang sepertimu? Aku selalu menilai setiap laki-laki yang dekat denganku. Tapi sayang, tak ada yang sepertimu, Beb. Meski mereka baik, tapi mereka tak sama denganmu 💔

Beb, kepergianmu ini benar-benar bagai hantaman badai besar bagiku. Aku yang selalu menanti kau melihat storyku, aku yang selalu kesal jika melihat kau posting foto/story dengan kekasihmu, dan aku yang selalu bersiap menunggu dengan jantung yang berdebar kencang jikalau kau tiba-tiba mengunggah postingan undangan pernikahan dengan kekasihmu itu. Ya, apapun tentangmu, dulu, adalah sesuatu yang sangat kunanti-nantikan. Tapi sayang, aku sudah tak bisa lagi menantikan itu semua. Aku yang bahkan sudah berkhayal bagaimana jika nanti kau benar-benar menikah dengan kekasihmu itu - bagaimana aku akan menangisimu & mengutukmu - tapi ternyata, Tuhan tak pernah mengizinkan aku untuk merasakan sesak yang seperti itu. Tuhan punya rencana lain, Tuhan menciptakan rasa sesak yang luar biasa berbeda untukku. Kau pergi, kau pulang menghadap Tuhan 💔

Beb, kepergianmu yang begitu cepat, sungguh di luar ekspektasiku. Kenapa kau tidak pernah menunjukkan padaku jika kau sakit? Kenapa kau tidak memberiku kesempatan untuk menjagamu ketika kau sakit? Dan ... kenapa kau tidak pamit dulu padaku sebelum pergi? Kenapa, Beb? Kenapa? Kau tahu aku cinta padamu - bukan, lebih tepatnya, aku kembali jatuh cinta padamu - kau tahu namamu selalu aku sebut dalam setiap tulisanku, kau tahu kau selalu menjadi sumber inspirasiku, dan kau tahu bahwa aku tak pernah bisa move on darimu. Tapi kenapa, Beb? Kenapa kau begitu tega pergi tanpa mengucapkan kata pamit padaku? 💔😭

Memang, sekitar 100-40 hari sebelum kau meninggal, kau rutin melihat storyku, bahkan sebagai viewers pertama! Beb, kau tahu, posisi namamu sebagai first viewers dari story2 yang kubuat itu benar-benar membuatku bahagia. Sungguh, Beb, meskipun ini hal yang sederhana, tapi aku bahagia sekali karena kau selalu jadi orang pertama yang melihat storyku. Dan ya ... Setelah kupikir-pikir, bisa saja itu pertanda bagimu (dan juga aku) bahwa kau akan pergi. Tapi sayang, aku tak pernah peka dengan hal itu. Kupikir itu hal yang biasa, kupikir kau hanya kepo dengan aktivitas mantanmu yang menyedihkan ini. Ternyata.... 😭😭😭

Bahkan, 40 hari sebelum kau meninggal, 7 hari berturut-turut kau muncul dalam mimpiku. Ya, persis selama satu minggu kau datang ke mimpiku, Beb. Di dalam mimpiku itu, kau berdiri tegak dan tersenyum manis melihat semua aktivitasku. Ya, hanya tersenyum, dan mimpi itu selalu sama selama seminggu itu. Sungguh, aku benar-benar tidak sadar jika itu semua adalah pertanda bahwa kau akan pergi. Aku tidak tahu bahwa Tuhan sudah mengodei aku bahwa kau akan kembali padaNya 😭💔

Beb, sudah satu tahun berlalu, tapi aku belum juga ada kesempatan untuk berziarah ke makammu. Aku tak tahu di mana kau di makamkan, Beb. Dan aku pun tak memiliki keberanian untuk bertanya pada keluargamu. Beb, sungguh aku ingin berziarah, tapi aku tak bisa, aku tak kuasa melakukannya. Hanya doa-doa saja yang bisa kukirimkan sekarang ini.

Beb, semoga kau selalu tenang di sisi Tuhan, ya. Dan semoga aku bisa segera menemukan penggantimu 🙏🏻💔

Aku rindu kamu, Beb 💔⛄

Komentar

Popular Post!

Mimpi Kamu (Lagi)

Tentang Pengkhianatan

Penasaran (10)